Pengertian Mobilitas sosial – Salah satu sifat dasar yang ada didalam diri manusia adalah memiliki rasa yang tidak pernah puas.
Hal itu merupakan salah satu faktor yang membuat kita semakin menjadi lebih baik, karena jika tidak puas dengan nilai ujian yang kita dapat maka kita akan terus berusaha keras lagi untuk mendapatkan nilai yang lebih besar dari sebelumnya.
Dan jikalau kita memiliki rasa tidak puas dari pekerjaan yang kita dapati sekarang, maka kita akan berusaha kembali untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Didalam ilmu sosial, perihal tersebut adalah sebuah mobilitas sosial.
Baca: Pengertian Sosiologi
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai pengertian dari mobilitas sosial, macam – macam mobilitas sosial, faktor yang mendorong serta menghambat terjadinya mobilitas sosial, dan cakupan lainnya.
A. Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah suatu perpindahan posisi atau sebuah kedudukan individu atau kelompok dari lapisan satu, kelapisan lainnya.
Mobilitas tersendiri berasal dari bahasa latin, yaitu “Mobilis” yang memiliki arti mudah berpindah atau banyak bergerak dari tempat satu ke tempat lainnya.
Baca: Pengertian Interaksi Sosial
Kata sosial dari mobilitas sosial memiliki sebuah makna yaitu seseorang atau kelompok cangkupan masyarakat dalam sebuah kelompok sosial.
Contohnya : awalnya shiddiq memiliki sebuah pekerjaan yaitu jualan online, dari hasil keuntungan jualan online tersebut shiddiq bisa membuka konfeksi sendiri, dan sekarang shiddiq seorang pemiliki konfeksi.
Dari kejadian tersebut, shiddiq mengubah posisinya yang tadinya hanya sebatas jualan online, berpindah kedudukan menjadi seorang pemiliki konfeksi.
B. Macam – Macam Bentuk Mobilitas Sosial
Adapun macam – macam bentuk dari terjadinya sebuah mobilitas sosial terbagi menjadi tiga, mobilitas vertikal, mobilitas horizontal, dan mobilitas antar generasi.
1. Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah sebuah perpindahan status perindividu dari suatu kedudukan menuju kedudukan yang tidak sederajat atau setingkat. Contohnya : si anton awalnya seorang pelajar, karena ia rajin serta giat belajar maka ia sekarang menjadi seorang guru.
Pembagian Mobilitas Vertikal
Adapun mobilitas vertikal, dibagi menjadi dua. Yaitu :
A. Mobilitas Vertikal Naik (Sosial Climbing)
Yaitu sebuah perpindahan tingkatan status, dari tingkatan bawah menjadi tingkatan atas.
Contohnya : si nisa awalnya seorang guru, karena talenta dan kerajinan dalam mengajar maka ia diangkat menjadi kepala sekolah.
B. Mobilitas Vertikal Turun (Sosial Sinking)
Yaitu sebuah perpindahan tingkatan status, dari tingkatan atas menjadi tingkatan bawah.
Contoh : zaka awalnya seorang pengusaha sukses, tapi dikarenakan perusahaan tersebut bangkrut maka ia sekarang menjadi pedagang kaki lima.
Adapun prinsip – prinsip dalam mobilitas sosial vertikal, adalah :
- Mobilitas sosial pasti terjadi dalam lingkungan masyarakat
- Mobilitas sosial vertikal naik tidak dapat dilakukan secara leluasa pleh setiap orang.
- Tidak ada mobilitas sosial vertikal yang berlaku umum bagi semua masyarakat.
- Mobilitas sosial vertikal memiliki corak yang berbeda – beda.
- Tidak adanya kecenderungan yang tetap mengenai bertambah dan berkurangnya laju gerak sosial.
2. Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal adalah suatu perpindahan status individu dari kelompok sosial satu menuju kelompok sosial lain yang masih sederajat. Contohnya : awalnya fikri seorang guru bahasa Indonesia, dan sekarang fikri seorang guru sosiologi.
3. Mobilitas Antar Generasi
Mobilitas antar generasi adalah suatu perpindahan status sosial yang melibatkan lebih dari satu generasi.
Contohnya : ada seorang pemulung yang memiliki seorang anak kecil dan disekolahkan, kemudian waktu besar nanti, anak tersebut menjadi seorang pengusaha.
Pemulung tersebut merasakan mobilitas sosial naik, karena dari status anaknya tersebut.
Pembagian Mobilitas Antar Generasi
Adapun mobilitas antar generasi, dibagi menjadi dua, yaitu :
A. Mobilitas Sosial Inter Generasi
Yaitu sebuah mobilitas sosial yang terjadi diantara beberapa generasi dalam satu garis turunan.
B. Mobilitas Sosial Intra Generasi
Yaitu sebuah mobilitas sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama.
C. Faktor – Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
Adapun faktor – faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial adalah :
- Status sosial bawaan
- Keadaan ekonomi
- Situasi politik
- Pertambahan penduduk
- Ada rasa ingin merantau yang kuat
D. Faktor – Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
Setiap ada kemauan, pasti ada penghambat yang menghalang. ada pendorong dan juga penghambat. Berikut dibawah ini penghambat mobilitas sosial.
- Driskriminasi kelas, pada masa colonial.
- Struktur masyarakat yang berkasta atau rasialis
- Pengaruh sosialisasi yang kuat pada suatu lapisan sosialnya sendiri
- Lokasi yang terisolasi dan keterbelakangan
- Perbedaan jenis kelamin ( pada masyarakat tradisional )
- Kemiskinan.
E. Saluran – Saluran Mobilitas Sosial
Adapun saluran yang bisa terjadinya suatu mobilitas sosial, adalah :
- Abri yang berjiwa professional dan berjasa besar.
- Lembaga agama
- Lembaga pendidikan
- Organisasi politik
- Organisasi ekonomi
- Organisasi profesi
- Perkawinan
F. Dampak Terjadinya Mobillitas Sosial
Dari setiap apa yang dilakukan, akan memiliki sebuah dampak baik positif ataupun negatif.
1. Dampak Positif
- Mampu memberikan sebuah motivasi dalam semangat belajar dan bekerja keras.
- Menambahkan sebuah wawasan dan pengalaman.
- Mempercepat terjadinya sebuah interaksi, asimilasi, akulturasi, dan integrasi sosial menuju sebuah kesatuan serta persatuan bangsa.
- Mempercepat terjadinya sebuah perubahan – perubahan sosial
2. Dampak Negatif
Mobilitas yang kurang baik, akan berdampak sebuah benturan tata nilai, norma, dan kepentingan dari berbagai pihak dan dapat menimbulkan sebuah permasalahan sosial. Yaitu :
- Konflik antar kelas sosial
- Konflik antar kelompok sosial
- Konflik antar generasi
- Akan berkurangnya rasa solidaritas suatu kelompok
- Konflik status
- Dan konflik peranan
Sangat mudah dipahami bukan ?, akhirnya kita dapat menyelesaikan pada pembahasan ini.
Semoga penjelasan yang diatas dapat membantu kita dalam menambahkan wawasan kita dalam mempelajari ilmu sosiologi. Serta dapat dimengerti, sampai bertemu kembali dipembahasan selanjutnya.