Beranda Motivasi Hanguskan Rasa Pesimis, Wujudkan Jiwa Optimis

Hanguskan Rasa Pesimis, Wujudkan Jiwa Optimis

Pesimis itu akan muncul, dan akan takut untuk saya mencoba lagi. Tapi ternyata itu salah, jikalau kita menuruti rasa pesimis itu, tanpa harus di basmi.

Mulailah untuk menghanguskan rasa pesimis itu, ubah kata pesimis menjadi optimis.

A. Apa itu Optimis dan apa itu Pesimis ?

optimis dan pesimis

Optimis adalah sebuah rasa yang ada dalam diri seseorang, akan memiliki sebuah pandangan yang positif dalam menghadapi suatu hal yang akan di hadapinya.

Baca juga: Cara Menjadi Versi Terbaik Diri Sendiri

Sifat tersebut akan menjadi sebuah rasa semangat untuk menghadapi dan menyelesaikan sebuah persoalan dan menjadi sebuah kekuatan dalam menghadapi.

Seseorang yang memiliki sifat optimis, disaat mengalami sebuah kegagalan, maka ia akan mencoba kembali untuk kedua kalinya, dan jikalau gagal kembali ia akan mencoba ketiga dan keempat hingga berhasil.

Pesimis adalah kebalikan dari sifat optimis. Seseorang yang pesimis akan selalu berpandangan negatif dalam suatu permasalahan, tidak bersemangat dalam melakukan sesuatu hal, dan akan begitu begitu saja tanpa melakukan hal-hal yang baru.

B. Perbedaan seseorang yang optimis dengan seseorang yang pesimis

Seseorang yang optimis, selalu menjadikan sebuah kegagalan menjadi proses yang akan membuat keberhasilan itu akan datang.

Seseorang yang pesimis, menjadikan sebuah kegagalan sebagai identitas didalam dirinya, ia tidak berani untuk mencoba kembali disaat kegagalan menghampiri.

Seseorang yang optimis selalu bosan akan sesuatu apa yang ia miliki, ia akan keluar dari zona yang satu ke zona yang lainnya untuk mencari dan menghadapi tantangan baru untuk memulai suatu kemajuan pada dirinya.

Baca juga: Mengapa Rumput Tetangga Jauh Lebih Hijau?

Seseorang yang pesimis akan merasakan cukup dengan apa yang ia miliki, dan enggan untuk melakukan hal lain.

Seseorang yang optimis ia akan menerima sebuah kritikan dari orang lain, dan menjadikan kritikan tersebut menjadi sebuah semangat baru untuk melangkah kembali.

Seseorang yang pesimis ia tidak menerima penilaian orang lain terhadap dirinya.

Seseorang yang optimis ia akan memberikan motivasi terhadap orang-orang, dan menjadi sebuah inspirasi terhadap orang disekitarnya.

Seseorang yang pesimis ia cuman bisa ngiri terhadap kesuksesan orang lain tanpa ada rasa ingin bersaing.

Seseorang yang optimis ia berani untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang telah direncanakan.

Seseorang yang pesimis jangankan ingin mewujudkan mimpi-mimpi itu, ia hanya menjalani saja apa yang ia jalankan pada hari itu.

C. Cara-cara Menanamkan sifat Optimis, dan Menghanguskan sifat Pesimis

Terkadang kita merasakan hal-hal tersebut, merasakan pesimis dikehidupan kita. oleh karena itu, hanguskan rasa pesimis dan wujudkan jiwa optimis.

Hal tersebut dapat menjadikan seseorang menjadi positif dalam menjalankan kehidupannya mendatang, karena ada rasa keinginan untuk kehidupannya menjadi lebih baik lagi.

Bahkan disaat menghadapi hal-hal yang negatifpun, seseorang yang tertanam jiwa yang optimis bisa mengambil sisi yang bernilai positif dan ia akan percaya diri.

Adapun cara-cara menanamkan jiwa yang optimis pada diri seseorang adalah :

1. Selalu bersyukur atas apa yang dimiliki, sekalipun diberi sebuah kegagalan

Disitu kita akan bijak dalam menanggapi sebuah masalah yang diberi. Dan akan bertahan lagi terus berusaha kembali.

2. Selalu ucapkan kalimat yang memotivasi diri sendiri

Contohnya “Aku yakin, aku pasti bisa” atau “Aku pasti mendapatkan dari apa yang aku usahakan” atau kalimat-kalimat lainnya yang membuat kamu semangat.

3. Buang jauh-jauh perkataan yang membuat optimis kita runtuh, dan ubahlah menjadi kalimat yang beroptimis untuk diri sendiri.

Contoh kalimat yang harus kita hindari “kayaknya mustahil banget bagiku untuk mendapatkan itu” atau “kok kedengarannya sulit banget yah” dan kalimat-kalimat lainnya.

4. Cobalah untuk mencatat keberhasilan apa yang telah didapatkan.

Keberhasilan yang telah kita dapatkan, akan lebih memotivasi kita disaat kita terpuruk. Dulu ajah aku berhasil, kenapa sekarang jadi sebaliknya ?.

Jangan menghakimi diri sendiri, terkadang penyebab terjadinya kegagalan bukan datang dari sendiri melainkan dari faktor luar.
Contohnya masalah ekonomi, keadaan sekitar yang kurang mendukung, dan lain sebagainya.

Yakinlah kepada yang Maha Penolong, yang menciptakan pertolongan disaat kita merasakan sulit.

DIA memberikan segala cobaan tanpa diluar kemampuan kita, Berdo’alah, berusahalah, dekatilah. Maka DIA akan mengubah suatu keadaan bagi kita yang mau berusaha untuk berubah menjadi lebih baik lagi.

Baca juga: 9 Langkah Jitu Menemukan Passionmu

Di setiap kesulitan, pasti ada kemudahan setelahnya, dan kegagalan itu hal wajar, karena kita berani untuk mencoba, dan orang yang tidak pernah merasakan gagal, yaitu orang yang tidak pernah mau untuk mecoba.

Yakinlah kalau kita bisa, semuanya itu tidak ada yang tidak bisa kita dapatkan selagi kita mau berusaha dan mencoba. motivasi terbesar itu bukan dari orang lain, akan tetapi dari dalam diri sendiri. Hanguskan rasa pesimis, wujudkan jiwa optimis.

Writer: Shidiq Al-Fikri

Artikulli paraprakPengertian Huruf Mudhoro’ah
Artikulli tjetërMalas ?, Berikut Beberapa Cara Ampuh untuk Mengatasi Rasa Malas