Beranda Pendidikan Agama Islam Bahasa Arab Pengertian Huruf dalam Ilmu Nahwu

Pengertian Huruf dalam Ilmu Nahwu

Setelah sebelumnya kita sudah membahas mengenai pengertian nahwu dan sharaf, pada kesempatan ini kita akan melanjutkan pembahasan selanjutnya.

Pernahkah kamu mendengar istilah kata didalam Bahasa Arab khususnya dalam ilmu nahwu?, tentunya bukan hal yang asing ya.

Pada kesempatan ini kita akan mengupas seputar pengertian kata dalam ilmu nahwu.

Pengertian Huruf dalam Ilmu nahwu

Pengertian huruf dalam ilmu nahwu adalah suatu kata dalam ilmu nahwu yang menunjukan suatu arti tertentu apabila disandingkan dengan kata yang lainnya.

Pengertian huruf diatas berdasarkan kaidah dibawah ini:

الحَرْفُ هُوَ كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنَى فِي غَيْرِهِ

“Huruf adalah kata yang menunjukan arti jika disandingkan dengan kata lainnya’

Huruf dalam cabang ilmu Bahasa Arab yaitu nahwu, tidak dapat diketahui makna sebenarnya apabila ia sendirian atau tidak disandarkan dengan kata lainnya.

Apabila huruf sudah disandarkan dengan kata lainnya maka pengertian huruf dalam ilmu nahwu menjadi sempurna.

Baca juga: Pengertian Nahwu dan Sharaf dalam Bahasa Arab

Salah satu contoh kata dalam ilmu nahwu misalnya مِنْ (dari) kata dalam ilmu nahwu tersebut tidak mempunyai makna yang jelas jika tidak disandarkan pada kata lainnya (Fi’il/isim). Apabila kata tersebut tidak ditambahkan atau disandarkan kata lainnya maka artinya hanya “dari” tanpa ada makna yang jelas didalamnya.

Akan tetapi jika kata didalam ilmu nahwu tersebut ditambahkan dengan kata yang lain maka ia akan mempunyai makna atau maksud tertentu. Misalnya خَرَجَ مِنَ الْفَصْلِ (dia telah keluar dari kelas). Maka kata tersebut saat ini sudah mempunyai makna atau tujuan yang jelas sehingga mudah dipahami.

Baca juga: Pengertian Kalimah dalam Ilmu Nahwu

Selain contoh diatas, misalnya kata pada huruf إِلَى, dimana kata tersebut tidak disandarkan kepada kata lainnya sehingga artinya hanya “ke”. Namun jika kata tersebut ditambahkan kata lainnya misalnya أَذْهَبُ dan المَسْجِدِ maka ia akan memiliki makna atau tujuan.

Jika kata tersebut digabungkan maka akan menjadi أَذْهَبُ إِلَى المَسْجِدِ (Aku pergi ke masjid), nah sudah jelas kan makna atau tujuannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk dapat menjadikan huruf dalam ilmu nahwu mempunyai makna atau maksud dibutuhkan adanya huruf tambahan yang disandarkan bersamanya.

Selain itu huruf dalam ilmu nahwu juga mempunyai arti:

الحَرْفُ هُوَ مَا لاَ يَصْلُحُ مَعَهُ دَلِيْلُ الإِسْمِ وَلَا دَلِيْلُ الفِعْلِ

“Huruf adalah kata yang tidak kayak jika disertai tanda isim dan tanda fi’il’.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwa huruf tidak dapat menerima tanpa isim maupun fi’il. Namun untuk dapat mengenalinya adalah dengan melihat apakah kata tersebut tanda isim/fiil atau tidak.

Apabila kata tersebut tidak mempunyai tanda isim atau fi’il maka kata tersebut dapat digolongkan sebagai huruf.

Pembagian Huruf dalam Ilmu Nahwu

Pembagian Huruf dalam Ilmu Nahwu

1. Huruf Mabany (Huruf Hijaiyah)

Mabany adalah suatu huruf dalam ilmu nahwu yang digunakan untuk menyusun suatu kata dalam Bahasa Arab. Huruf mabaniy ini juga sering dikenal dengan huruf hijaiyah.

Baca juga: Keutamaan Belajar Bahasa Arab bagi Seorang Muslim

Huruf mabaniy ini tidak mempunyai makna, karena fungsinya adalah hanya untuk menyusun suatu kata.

Para ulama tajwid mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai jumlah dari huruf hijaiyah ini. Ada yang mengatakan 28, 29, atau 30, akan tetapi pendapat yang paling masyhur adalah 29.

Huruf mabaniy terbagi menjadi 2, yaitu huruf shahih dan ‘illah.

Pembagian Huruf Mabany (Hijaiyah)

A. Huruf Shahih

Huruf shahih adalah seluruh huruf hijaiyah selain dari ا و ي. Karena adanya perbedaan pendapat para ulama tajwid mengenai huruf shahih ini, maka huruf shahih juga akan berbeda sesuai pendapat mana yang diambil.

Namun cara menghitung jumlah huruf shahih sangat mudah, yaitu dengan mengambil salah satu pendapat para ulama ilmu tajwid kemudian dikurangi 3 huruf tadi (ا و ي).

Misalnya kita mengambil pendapat ulama tajwid yang berpendapat bahwa total huruf hijaiyah ada 29 maka total keseluruhan dari huruf shahih adalah 26.

B. Huruf ‘Illah

Huruf ‘illah adalah bagian dari huruf hijaiyah yang hanya berupa huruf ا و ي. Kalau sebelumynya mungkin cara mengetahui jumlah huruf shahih ada berapa, pada huruf ‘illah ini cukup mudah, karena hanya terdiri dari 3 huruf saja.

2. Huruf Ma’any

Huruf ma’any adalah huruf-huruf dalam Bahasa Arab yang mempunyai makna tertentu. Secara umum huruf ma’any dapat dibagi menjadi 2, yaitu huruf jar dan huruf i’illat.

A. Huruf Jar

Huruf jar adalah suatu huruf yang secara umum dapat membuat huruf setelahnya menjadi majrur atau berharokat kasroh.

Berikut ini pembagian huruf jar:

pembagian huruf jar
Huruf Jar Artinya
مِنْ Dari
اِلىَ Ke
عَنْ Dari
عَلىَ Diatas
فِي Di dalam
رُبَّ Banyak atau sedikit
بِ Dengan
كَ Seperti
لِ Kepunyaan (milik)
Huruf Jar dan Artinya

B. Huruf Athof

Huruf athof adalah suatu huruf yang digunakan untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata yang lainnya.

Huruf athof terbagi menjadi 9 huruf, yaitu:

وَ- فَ – ثُمَّ – حَتَّى – أَوْ – أَمْ – بَلْ – لاَ – لَكِنْ

No Huruf Arti Fungsi
1 وَ Dan Kata yang mengikuti mempunyai kesamaan dengan kata yang diikuti dalam kedudukan  dan i’rabnya
Contoh حَضَرَ الطَّالِبُ وَالمُدَرِّسُ
Murid dan guru datang
2 فَ Lalu Kata yang mengikuti sama dengan kata yang diikuti dalam kedudukan  serta i’rabnya
Contoh حَضَرَ الطَّالِبُ فََأبُوْهُ
Murid datang lalu  ayahnya
3 ثُمَّ Kemudian Kata yang mengikuti sama dengan kata yang diikuti dalam kedudukan  serta i’rabnya
Contoh حَضَرَ الطَّالِبُ ثم َالمُدَرِّسُ
Murid datang kemudian bapak guru
4 حَتىَّ Hingga Kata yang mengikuti sama dengan kata yang diikuti dalam kedudukan  dan i’rabnya
Contoh أَكَلْتُ السَّمَكَةَ حَتَّى رَأْسَهَا
Saya makan ikan hingga kepalanya
5 أَوْ Atau Untuk menunjukkan pilihan, (bisa pula untuk makna kebalikannya)
Contoh خُذِ القَلَمَ أَوِ الوَرَقَةَ
Ambilkan pulpen atau kertas
6 أَمْ Atau Untuk menunjukkan pilihan
Contoh أَخَالِدٌ حَضَرَ أَمْ عَلِيٌّ
Apakah Khalid ataukah Ali yang datang
7 بَلْ Tetapi Kebalikan (bisa bermakna kebalikan ungkapan sebelumnya)
Contoh جَاءَ الطَّالِبُ بَلْ المُدَرِّسُ
Murid datang, tetapi bapak guruMurid datang, tetapi (maksudnya yang datang) guru
8 لاَ Bukan Kata yang mengikuti berlawanan maksudnya dengan yang diikuti
Contoh جَاءَ خَالِدٌ لا َعَلِيٌّ
Kholid telah datang, bukannya Ali
9 لكِنْ Akan tetapi Pengecualian
Contoh مَاجَاءَ الطُلاَّبُ لكِنْ حَسَنٌ
Murid-murid tidak datang, kecuali Hasan

Demikian penjalasan mengenai huruf dalam ilmu nahwu, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawsan kita. Barakallahu fiikum..