Beranda Pendidikan Agama Islam Bahasa Arab Pengertian Kalimah (الْكَلِمَةُ) dalam Ilmu Nahwu

Pengertian Kalimah (الْكَلِمَةُ) dalam Ilmu Nahwu

Setelah sebelumnya kita membahas pengertian huruf dalam Ilmu nahwu, pada kesempatan ini akan kita lanjutkan ke pembahasan berikutnya.

Pada kesempatan ini materi yang akan kita bahas adalah tentang pengertian kalimah dalam ilmu nahwu.

Pengertian Kalimah

Kalimah adalah suatu lafadz yang mempunyai suatu makna tertentu. Kalimah dapat mempunyai makna tertentu karena tersusun atas beberapa kata sesuai kaidah Bahasa Arab.

Baca juga: Pengertian Nahwu dan Sharaf dalam Bahasa Arab

Secara etimologi (bahasa) kalimah mempunyai arti “kata”, sedangkan secara istilah adalah kata yang mufrod (berdiri sendiri) dengan kata lainnya untuk membentuk sebuah kalimat. Kalimah sediri dikatan mufrod karena ia kata tersebut berdiri sendiri.

Didalam ilmu nahwu kalimah dibagi menjadi 3, yaitu isim, fi’il dan huruf.

Baca juga: Ciri-Ciri Isim dan Fi’il

Pembagian Kalimah

pembagian kalimah

1. Isim

Isim adalah suatu kata (kalimah) yang menunjukan atas suatu makna tertentu yang tidak terikat dengan waktu. Isim dikenal dengan kata benda.

Yang termasuk kedalam isim (kata benda) pada kaidah Bahasa Arab yaitu:

  1. Manusia, Tumbuhan, dan Hewan.
    Contoh : Andi, Apel, Kucing.
  2. Benda Mati.
    Contoh: bangku, meja, lemari dll.
  3. Nama Suatu Tempat, Daerah atau Wilayah
    Contoh: Bekasi, Jakarta, Ciamis, Pantai dll.
  4. Nama Waktu / Masa
    Contoh: Pagi, Siang, Sore, dll.
  5. Kata Sifat
    Contoh: Cantik, Ganteng, Kecil, Besar, Panjang, Pendek, dll.

Contoh Isim

كِتَابٌ ـ بَيْتٌ ـ دِيْنٌ ـ بَابٌ ـ أسْتَاذٌ ـ شَجَرَةٌ

Contoh isim

2. Fi’Il

Fi’il adalah suatu kata dalam ilmu nahwu yang menujukkan suatu makna tertentu, dimana fi’il terikat dengan waktu. Fi’il secara bahasa dikenal juga dengan kata kerja (perbuatan).

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa fi’il merupakan suatu kata yang menunjukan sebuah pekerjaan atau perbuatan tertentu dan berkaitan dengan waktu.

نَصَرَ ـ كَتَبَ ـ ضَرَبَ ـ جَلَسَ ـ قَتَلَ ـ أَكَلَ

Contoh Fi’il

Secara umum, fi’il dapat dibagi menjadi 3, yaitu fi’il madhi, fi’il mudhori’, dan fi’il amr.

Pembagian Fi’il

  1. Fi’il Madhi, adalah suatu kata kerja yang menunjukan keterangan pada waktu lampau (yang telah terjadi). Contoh: قَالَ
  2. Fi’il mudhori’, adalah suatu kata kerja yang menunjukan keterangan waktu sekarang atau akan datang. Contoh: يَقُوْلُ
  3. Fi’il amr, adalah suatu kata kerja yang menunjukan keterangan perintah atau suruhan tertentu yang waktunya bisa sekarang atau akan datang. Contoh: قُلْ

3. Huruf

Huruf dalam ilmu nahwu adalah suatu kata yang tidak memiliki yang makna sempurna kecuali sudah bersambung dengan kata yang lainnya.

Dalam ilmu nahwu huruf ini dapat digolongkan sebagai kalimah adalah huruf ma’any (huruf dalam Bahasa Arab yang mempunyai Makna tertentu).

Baca juga: Pengertian Huruf dalam Ilmu Nahwu

Demikian penjelasan mengenai pengertian kalimah dalam Bahasa Arab, semoga bermanfaat. Barakallah fiikum.

Artikulli paraprakKeutamaan Belajar Bahasa Arab bagi Seorang Muslim
Artikulli tjetërPengertian Isim Isyarah dan Pembagiannya