Apakah kamu tertarik dengan sejarah?, bagi kamu yang hendak atau akan mempelajari sejarah pastinya kamu akan bertemu dengan materi yang satu ini.
Setelah sebelumnya kita membahas pengertian sumber sejarah, maka hal yang harus kita pelajari selanjutnya adalah tentang penelitian sejarah.
Berikut penjelasan mengenai pengertian penelitian sejarah, unsur-unsur penelitian sejarah, langkah-langkah penelitian sejarah, dan tujuan penelitian sejarah.
Pengertian Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah adalah suatu kegiatan dalam penelitian yang menggambarkan atau mendeskripsikan sejarah dari berbagai hubungan yang benar-benar utuh.
Hubungan tersebut antara manusia, peristiwa, waktu dan tempat terjadinya secara kronologis dengan memandang objek yang di observasi secara keseluruhan.
Baca juga: Pengertian Sejarah
Menurut Kuntowijoyo ada beberapa tahapan dalam penelitian sejarah, yaitu:
- Pemilihan Topik
- Pengumpulan data (heuristik)
- Verfikasi
- Interpretasi
- Penulisan (historiografi)
Seluruh tahapan dalam penelitian sejarah tersebut akan kita bahas pada kesempatan kali ini.
Unsur-Unsur Penelitian Sejarah
- Usaha yang dilakukan secara sistematis dan objektif
- Proses pengkajian suatu peristiwa atau kejadian yang telah terjadi di masa lalu
- Penelitian dilakukan secara interaktif menggunakan gagasan, gerakan, dan intuisi yang hidup pada zaman tersebut.
- Merupakan suatu serentetan gambaran mengenai masa lalu yang integratif antar manusia, ruang, peristiwa, maupun waktu.
Langkah-langkah Penelitian Sejarah
Setidaknya ada 5 langkah dalam penelitian, berikut langkah-langkah dalam penelitian sejarah:
1. Pemilihan Topik
Pemilihan topik dalam penelitian sejarah adalah salah satu kegiatan atau langkah-langkah yang dilakukan seseorang untuk menentukan sejarah apa yang akan diteliti.
Syarat terpenting dalam pemilihan topik dalam penelitian sejarah adalah dengan menggunakan kedekatan emosional, kedekatan intelektual dan rencana penelitian.
Baca juga: Ruang Lingkup Ilmu Sejarah
Ketiga syarat tersebut sangat penting, karena seseorang yang hendak meneliti suatu topik umumnya ia akan bekerja atau meneliti dengan baik topik yang ia teliti apabila ia menyukai dan mampu mengerjakan topik tersebut.
Syarat-Syarat Pemilihan Topik dalam Penelitian Sejarah
1. Kedekatan Emosional
Syarat pertama yang terpenting pemilihan topik dalam penelitian sejarah adalah adanya kedekatan emosional seseorang dengan topik yang akan diteliti.
Kedekatan emosional tersebut bisa berupa daerah atau tempat yang ia teliti dan lain sebagainya.
2. Kedekatan Intelektual
Syarat kedua yang terpenting dalam pemilihan topik adalah adanya kedekatan intelektual antara seorang peneliti dengan topik yang akan diteliti.
Maksudnya seorang peneliti menguasai dengan baik topik apa yang akan diteliti dengan mencari tahu lebih dalam mengenai topik yang hendak diteliti tersebut.
3. Rencana Penelitian
Syarat terakhir dalam pemilihan topik adalah harus adanya rencana penelitian pada topik yang akan di teliti tersebut.
Seorang peneliti diharuskan mengetahui apa saja yang harus ia persiapkan dan lakukan dalam penelitiannya secara berurutan.
Kesalahan-Kesalahan Pemilihan Topik dalam Penelitian Sejarah
1. Kesalahan Baconian
Kesalahan pertama yaitu baconian, maksudnya seorang peneliti menyimpulkan bahwa satu-satunya metode yang benar adalah induksi.
Arti dari induksi yaitu pengetahuan yang telah didapatkan tentang hal-hal khusus disimpulkan menjadi pengetahuan yang umum.
2. Pertanyaan Bersifat Dikotomo
Maksud dari kesalahan pertanyaan bersifat dikotomi ini adalah suatu kesalahan yang terjadi saat seorang peneliti berpikir seolah-olah suatu peristiwa sejarah yang telah terjadi hanya mempunyai dua kemungkinan saja, tanpa mengumpulkan berbagai kemungkinan lainnya.
3. Kesalahan Metafisik
Maksud dari kesalahan metafisik dalam pemilihan topik sejarah berkaitan dengan berbagai topik tentang filsafat, moral, dan teologi.
Baca juga: Cara Berpikir Diakronik
Secara otomatis, metafisik sendiri bukan merupakan ranah yang harus diteliti pada bidang sejarah.
4. Kesalahan Topik Fiktif
Kesalahan topik fiktif dapat terjadi apabila seorang peneliti mengambil sebuah topik yang sebenarnya tidak ada atau tidak benar-benar ada di kehidupan nyata.
Karena topik yang tidak benar-benar terjadi (fiksi) tidak bisa disebut sebagai penelitian sejarah.
5. Kesalahan Terlalu Banyak Pertanyaan
Kesalahan ini dilakukan seorang peneliti dengan mengajukan banyak pertanyaan sekaligus mengenai beberapa hal dalam pemilihan topik.
Hal tersebut tentunya akan berdampak buruk bagi penelitian, karena sebuah penelitian menjadi tidak fokus dan tidak detail.
2. Heuristik
Heuristik adalah salah satu langkah yang digunakan dalam penelitian sejarah dengan mengumpulkan berbagai sumber sejarah yang ada.
Kata heuristik sendiri diambil dari bahasa Yunani yaitu “heuriskein” yang artinya “mencari, atau menemukan”.
Didalam penelitian sejarah, nama lain dari heuristik adalah pengumpulan sumber sejarah.
Baca juga: Pengertian Sumber Sejarah
Dalam hal ini kerja seorang peneliti diibaratkan seperti seorang detektif; ia bertugas mengumpulkan dan melacak berbagai barang bukti dan informasi mengenai topik dalam penelitiannya tersebut.
Cara Mendapatkan Sumber Sejarah:
1. Sumber Primer
Sumber primer adalah sumber sejarah yang didapatkan dari wawancara langsung dengan pelaku (saksi sejarah), dokumen asli, laporan (catatan), foto, relikui, mapun benda-benda peninggalan (artefak).
2. Sumber Sekunder
Sumber sekunder adalah sumber sejarah yang didapatkan dari adanya informasi berupa buku teks, koran, majalah, ensiklopedia, tinjauan penelitian, dan referensi lainnya.
Kesalahan-kesalahan Heuristik
1. Kesalahan Holisme
Kesalahan holisme adalah kesalahan seorang peneliti dimana ia hanya mengambil atau memilih satu bagian penting dan menganggap pemilihan satu bagian tersebut sudah dapat mewakilkan seluruhnya.
2. Kesalahan Pragmatis
Kesalahan pragmatis adalah kesalahan yang dilakukan peneliti dimana ia hanya mengambil sumber sejarah berdasarkan tujuan tertentu saja sebagai pendukung penelitiannya.
3. Kesalahan Ad Hominem
Kesalahan Adhominem adalah kesalahan dimana seorang peneliti hanya mengambil atau memilih narasumber sebagi sumber sejarah dengan berdasarkan otoritas, profesi, pangkat atau jabatannya saja.
4. Kesalahan Estetis
Kesalahan estetis adalah kesalahan peneliti dimana ia hanya memilih sumber-sumber sejarah yang mempunyai sifat estetis saja.
3. Verifikasi
Verifikasi adalah suatu pengujian terhadap berbagai sumber-sumber sejarah dengan cara membandingkan semua data demi mendapatkan data yang mendekati kebenaran.
Baca juga: Cara Berpikir Sinkronik
Data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya yaitu pada heuristik kemudian akan masuk pada tahapan ini, dimana berbagai data dari sumber sejarah akan dibandingkan.
Setelah dibandingkan antara satu data dengan data lainnya kemudian dikaji untuk mendapatkan data yang akurat dan mendekati fakta.
Jenis-Jenis Fakta Sejarah
1. Sejarah Keras (Hard Fact)
Sejarah keras adalah salah satu jenis fakta sejarah dimana fakta yang telah diterima kebenarannya tidak perlu diperdebatkan lagi.
Maksudnya adalah setelah fakta dari perbandingan data-data berdasarkan sumber sejarah sudah ditemukan maka sudah cukup, tidak perlu di diperdebatkan ulang.
2. Fakta Lunak (Soft Fact)
Fakta lunak adalah fakta yang masih membutuhkan bukti yang lebih kuat lagi dengan tujuan untuk dapat meningkatkan keyakinan atas data yang telah diperoleh.
Wujud Fakta dalam Penelitian Sejarah:
1. Fakta Mental
Fakta mental adalah jenis fakta yang bersifat abstrak, maksudnya tidak nampak oleh mata namun dapat diketahui. Seperti perasaan, keyakinan, kepercayaan, dan pandangan.
2. Fakta Sosial
Fakta sosial adalah fakta yang berhubungan dengan konteks hubungan antar manusia dan situasi masyarakat pada saat peristiwa sejarah terjadi.
Kritik dalam Verifikasi Penelitian Sejarah:
1. Kritik Eksternal
Kritik eksternal dalam verifikasi penelitian sejarah adalah kritik atau verifikasi terhadap keakuratan dan keaslian maupun autensitas informasi maupun suatu dokumen sejarah.
2. Kritik Internal
Kritik internal dalam verifikasi penelitian adalah kritik atau verifikasi yang dilakukan terhadap kredibilitas (kepercayaan) data yang diperoleh.
Kesalahan dalam Verifikasi Penelitian Sejarah:
1. Kesalahan Pars Proto Toto
Kesalahan pars proto toto adalah kesalahan yang dilakukan peneliti dimana ia hanya menganggap bukti yang berlaku untuk sebagian lalu dianggap berlaku untuk keseluruhan sejarah.
2. Kesalahan Toto Pro Pars
Kesalahan toto pro pars adalah kesalahan dimana peneliti mengemukakan keseluruhan dari bukti, sedangkan yang dimaksudkan adalah bukti untuk sebagian.
3. Menganggap Pendapat Umum Sebagai Fakta
Kesalahan ini dilakukan oleh peneliti dimana ia hanya mengambil dan menjadikan pendapat umum sebagai fakta sejarah.
4. Menganggap Pendapat Pribadi Sebagai Fakta
Ini juga merupakan sebuah kesalahan dalam penelitian sejarah, dimana peneliti hanya melihat dan menjadikan pendapat dan kesenangan pribadinya sebagai fakta sejarah.
5. Rincian Angka Presisi
Kesalahan rincian angka presisi adalah peneliti menyebutkan secara pasti mengenai jumlah suatu peristiwa sejarah secara terkait.
6. Bukti Bersifat Spekulatif
Kesalahan ini dilakukan oleh peneliti dimana ia memaparkan bukti yang spekulatif.
Sedangkan sejarah sendiri merupakan ilmu yang empiris, dimana tidak seharusnya bukti adanya bukti diluar jangkauan dari sejarah itu sendiri.
4. Interpretasi (Tafsiran)
Interpretasi dalam penelitian sejarah adalah penafsiran berbagai sumber sejarah yang telah didapatkan untuk kemudian diteliti.
Pada tahapan terakhir dalam interpretasi, peneliti telah memiliki sebuah konstruksi (sudut pandang) sendiri mengenai topik yang ditelitinya.
Kesalahan Interpretasi:
- Tidak membedakan antara alasan, sebab, kondisi, dan kronologi
Alasan pada sejarah penting karena dekat dengan peristiwa sejarah. Sedangkan sebab jauh lebih dekat dari alasan.
Kondisi merupakan latar belakang suatu peristiwa sejarah. Kronologi adalah suatu proses terjadinya suatu peristiwa dalam sejarah. Sehingga alasan, sebab, kondisi dan kronologi merupakan point penting dalam peneltian sejarah. - Kesalahan Post Hoc dan Propter Hoc
Kesalahan ini dapat terjadi jika si penelti berpendapat bahwa suatu peristiwa dapat terjadi karena sebab atau akibat dari peristiwa yang terjadi sebelum atau setelahnya. - Reduksionisme
Kesalahan reduksionisme adalah kesalahan yang terjadi apabila si peneliti menyederhanakan sebuah masalah dalam penelitian sedangkan sebenarnya masalah tersebut bersifat kompleks. - Pluralisme yang Berlebihan
Kesalahan ini dapat terjadi apabila si peniti tidak menentukan faktor yang paling menentukan pada suatu peristiwa dalam sejarah.
5. Historiografi (Penulisan)
Historiografi adalah metode terakhir yang dilakukan dalam penelitian sejarah, dimana seorang peneliti akan melakukan kegiatan menulis setelah mendapatkan fakta-fakta sejarah.
Baca juga: Pengertian Historiografi secara Lengkap
Kata historiografi sendiri diambil dari bahasa Latin yaitu “historiographia” yang merupakan akar dari “historia” yang artinya “sejarah”, “narasi”, dan “graphia” yang artinya “penulisan”.
Didalam historiografi berbagai fakta yang telah dikumpulkan, dikritik, dan dinterpretasikan lalu disajikan ke dalam bentuk tulisan yang logis (masuk akal), sistematis, dan memiliki makna.
Tahapan dalam Historiografi
- Pengantar
- Hasil Penelitian
- Kesimpulan
Kesalahan dalam Historiografi
- Kesalahan Narasi
- Kesalahan Pembahasan
- Kesalahan Argumen
- Kesalahan Generalisasi
Demikian penjelasan mengenai penelitian sejarah dan berbagai penjelasan lainnya. Semoga bermanfaat.