Beranda SMA Materi Mata Pelajaran Sosiologi SMA Pengertian Interaksi Sosial (Ciri, Syarat, Faktor dan Bentuk)

Pengertian Interaksi Sosial (Ciri, Syarat, Faktor dan Bentuk)

Setiap orang di berbagai penjuru negeri yang ada di dunia ini pastinya pernah melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Interaksi yang manusia tentunya tidak hanya sekali atau dua kali, bahkan setiap hari, setiap jam, atau setiap menit.

Setiap manusia melakukan interaksi sosial karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa adanya manusia lainnya. Hal tersebut membuat interaksi sosial menjadi sangat penting.

Interaksi sosial juga berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan sosial yaitu sosiologi.

Baca: Pengertian Sosiologi (Sejarah, Ciri-Ciri, Teori para Ahli dan Fungsinya)

Berikut penjelasan terkait interaksi sosial baik pengertian, ciri, syarat, faktor, dan bentuknya.

Pengertian Interaksi Sosial

Pengertian Interaksi Sosial
Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan dan pengaruh timbal balik yang terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompoknya, maupun kelompok dengan kelompok.

Setiap individu di dunia ini saling melakukan interaksi sosial dikarenakan setiap manusia yang hidup di muka bumi ini adalah makhluk sosial. Artinya tidak mungkin bisa seorang manusia untuk bertahan hidup sendiri tanpa adanya orang lain.

Tanpa disadari manusia sudah melakukan interaksi sosial sejak ia lahir. Sebagai contoh saat manusia lahir ke muka bumi ini pastinya perlu bantuan orang lain khususnya orang tuanya untuk merawatnya hingga besar. Tidak sampai disana interaksi sosial akan terus terjadi sampai manusia menghembuskan napas terakhir.

Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Ciri-ciri Interaksi Sosial
Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Interaksi sosial memiliki beberapa ciri-ciri yaitu:

1. Terjadi Antara 2 Orang atau Lebih

Ciri pertama interaksi sosial adalah harus dilakukan oleh 2 orang atau lebih, baik interaksi secara langsung maupun tidak langsung.

Karena tanpa adanya interaksi yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih maka tujuan dari interaksi sosial tersebut tidak akan pernah tercapai.

2. Adanya Tujuan yang Hendak Dicapai

Syarat kedua dari ciri-ciri interaksi sosial adalah harus memiliki tujuan yang hendak dicapai. Misalnya A hendak melakukan interaksi tidak langsung seperti chat maka si A pasti memiliki tujuan dari kehendaknya tersebut.

3. Waktu

Syarat ketiga pada ciri-ciri interaksi sosial adalah harus terlibatnya dimensi waktu didalamnya. Adanya dimensi waktu tersebut guna menentukan sikap aksi ketika komunikasi sedang berlangsung. 

4. Adanya Hubungan Timbal Balik

Ciri-ciri interaksi sosial yang ke-4 yaitu adanya hubungan timbal balik antara setiap makhluk hidup. Baik hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungannya maupun individu dengan individu lainnya.

Syarat Interaksi Sosial

Syarat Interaksi Sosial
Syarat Interaksi Sosial

1. Social Contact (Kontak Sosial)

Syarat pertama dari interaksi sosial adalah harus adanya kontak sosial. Kontak sosial sendiri singkatnya adalah interaksi antara dua individu atau lebih secara secara fisik baik dengan alat maupun tanpa bantuan alat.

Bentuk dari kontak sosial sendiri didasari atas beberapa hal, yaitu: jumlah pelaku interaksi, tindakan atau tanggapan yang diberikan pelaku interaksi, dan sifatnya.

Berdasarkan jumlah pelaku pada interaksi sosial terbagi menjadi 3 yaitu: interaksi antar individu dengan individu, antar kelompok, dan antara individu dengan kelompok.

Berdasarkan tindakan atau tanggapan pada interaksi sosial, terbagi menjadi kontak sosial positif dan kontak sosial negatif.

Kontak positif pada interaksi sosial sendiri cenderung mengarah pada kerjasama antar individu sedangkan kontak negatif biasanya indentik dengan sebuah pertentangan antar individu tertentu.

Berdasarkan sifat interaksi sosial antar individu, kontak sosialnya sendiri dapat terbagi menjadi 2 yaitu primer dan sekunder.

Kontak sosial primer terjadi secara langsung atau bertatap muka, sedangkan, kontak sosial sekunder dapat terjadi dengan menggunakan pihak ketiga atau alat/media.

2. Communication (Komunikasi)

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian sebuah informasi baik pesan, ide, maupun gagasan dari satu pihak kepada pihak yang lain.

Syarat Communication (Komunikasi)

Adanya sebuah komunikasi terjadi dengan 4 syarat yaitu: adanya pengirim (sender), penerima (receiver), message (pesan), dan feedback (umpan balik).

Pengirim (sender) adalah pihak yang mengirimkan sebuah informasi dalam bentuk pesan kepada pihak lainnya, sedangkan penerima (receiver) adalah pihak yang menerima adanya informasi atau dari pihak lain.

Syarat ke-3 dari adanya komunikasi adalah pesan (message) maksudnya adalah sesuatu yang hendak disampaikan satu pihak ke pihak lainnya dan yang terakhir adalah feedback (umpan balik). feedback (umpan balik) merupakan tanggapan dari isi pesan yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima pesan dengan tujuan tertentu.

Pembagian Komunikasi

Komunikasi dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lainnya dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi ini biasa disebut komunikasi lisan. Contoh: dua orang sedang melakukan panggilan/tlp.

Komunikasi nonverbal atau biasa disebut dengan isyarat adalah tekhnik komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik tubuh, bahasa isyarat, maupun dengan menujukan sikap tertentu oleh kedua belah pihak.

Faktor Interaksi Sosial

Faktor Interaksi Sosial

1. Faktor Imitasi

Faktor imitasi adalah faktor interaksi sosial yang dapat mendorong suatu individu untuk memusuhi atau melakukan tindakan yang bertentangan kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku.

Faktor ini dapat menjerumuskan suatu individu kepada hal-hal yang negatif karena yang dijadikan contoh adalah tindakan-tidakan yang menyimpang.

2. Faktor Sugesti (Pandangan)

Faktor sugesti atau biasa dikenal dengan faktor pandangan adalah sebuah tindakan seperti pandangan, sikap, atau sebuah gagasan yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak yang lainnya.

Contoh dari adanya sugesti adalah seseorang yang sedang menonton televisi kemudian melihat suatu barang yang di gunakan orang lain dan dianggap berkualitas lalu akhirnya membuat seseorang tersebut tertarik untuk membelinya.

3. Faktor Identifikasi

Faktor identifikasi adalah suatu faktor interaksi sosial berupa kecenderungan seseorang untuk melakukan hal yang sama atau meniru hal lainnya yang dilakukan atau dirasakan oleh orang lain.

Adanya faktor identifikasi biasanya cenderung karena adanya pandangan berlebih suatu pihak kepada pihak lainnya. Sehingga menyebabkan pihak yang berpandangan lebih tersebut cenderung ingin menyamakan dirinya dengan orang yang dilihatnya.

4. Faktor Simpati

Faktor simpati adalah faktor komunikasi yang dapat terjadi karena adanya perasaan tertarik satu pihak kepada pihak lainnya.

Faktor simpati berkaitan erat dengan perasaan, karena perasaan lah yang mengambil alih adanya faktor simpati. Hal tersebut menyebabkan adanya keinginan satu pihak untuk melakukan komunikasi dengan pihak lainnya.

5. Faktor Empati

Faktor empati adalah faktor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan interaksi karena adanya sebuah gejala kejiwaan yang dibarengi dengan adanya perasaan yang sangat dalam pada tubuh suatu pihak.

Seseorang yang merasakan empati biasanya dirinya seolah-olah merasakan sesuatu yang terjadi pada orang lain.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

1. Kerjasama (cooperation)

Kerjasama adalah suatu usaha yang dilakukan oleh suatu individu dengan individu lainnya secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama pada interaksi sosial.

Kerjasama sendiri dapat terjadi pada semua kalangan baik tua maupun muda, baik anak kecil maupun orang dewasa.

2. Akomodasi (accommodation)

Akomodasi (accommodation) adalah usaha yang dilakukan oleh suatu individu untuk meredakan atau menyelesaikan suatu pertentangan yang terjadi pada interaksi sosial.

Tujuan dari adanya akomodasi adalah untuk dapat mencapai kehidupan yang stabil dan harmonis.

3. Akulturasi (acculturation)

Akulturasi (acculturation) adalah suatu proses pencampuran sebuah kebudayaan satu dengan lainnya, sehingga membuat setiap pihak dapat merasakan suatu kebudayaan tertentu dan dianggap sebagai milik bersama pada interaksi sosial.

Munculya akulturasi sendiri berasal dari suatu kebudayaan yang ditunjukan untuk menerima kebudayaan lainnya tanpa menghilangkan keaslian dari budaya aslinya.

4. Asimilasi (assimilation)

Asimilasi adalah proses sosial yang dilakukan suatu individu tertentu untuk mengurangi perbedaan yang terjadi diantara orang-orang atau kelompok manusia pada interaksi sosial.